Emas dan Perak, Simbol Perlawanan terhadap Dollar Cs (Bag.1)
Ingin
menumbangkan hegemoni Zionis Internasional secara efektif, cepat, namun aman?
Segeralah mempergunakan emas dan perak (Dinar dan Dirham) sebagai mata uang dan
investasi, dan sedikit demi sedikit—lebih cepat lebih baik—menukar Rupiah,
Dollar, Yen, Euro, Poundsterling, Gulden, dan sebagainya dengan emas dan perak
sebagai mata uang yang sejati, karena yang lain itu sesungguhnya cuma simbol
yang secara intrinsik tidak memiliki nilai apa-apa.
Apa yang kita
namakan dengan mata uang sekarang ini, yaitu Dollar, Yen, Rupiah,
Poundsterling, Euro, dan sebagainya, pada hakikatnya hanya selembar kertas
biasa (dan yang berbentuk koin juga koin biasa yang tak ada harganya), yang
hanya menjadi “uang” karena ada jaminan dari bank. Bank sendiri berani menjamin
mata uang yang tak berharga tersebut karena memiliki cadangan devisa berupa
emas dan perak.
Emas dan perak
inilah yang sampai saat ini terus berupaya direbut dan ditimbun oleh Konspirasi
Yahudi Internasional dari tangan seluruh warga dunia, agar emas dan perak
seluruh dunia berada di tangan kaum Yahudi Internasional dan di tangan kaum
non-Yahudi hanyalah selembar kertas tidak berharga yang dipakai sebagai alat
transaksi. Keadaan ini akan sangat menguntungkan kaum Yahudi Internasional yang
bisa seenaknya memainkan nilai tukar mata uang tersebut sehingga masyarakat
non-Yahudi bisa dikendalikan dengan mudah.
Penguasaan dan
pengendalian dunia merupakan tujuan utama kaum Yahudi. Kaum Yahudi sangat
yakin, ini didukung oleh Talmud, bahwa kaum Yahudi adalah kaum yang dipilih
Tuhan untuk memimpin dunia dan menjadikan semua manusia non-Yahudi sebagai
budaknya. Bahkan Talmud mengatakan bahwa hanya orang Yahudi-lah yang bisa
dianggap manusia, sedangkan orang-orang non-Yahudi tidak bisa dianggap manusia
dan lebih tepat disamakan dengan binatang. Sebab itu, orang-orang Yahudi
mempunyai istilah lain bagi orang non-Yahudi, yakni Ghoyim atau Gentiles.
Salah satu
strategi utama kaum Yahudi untuk menundukkan dunia adalah dengan menimbun emas
dari seluruh dunia ke tangannya, dan menyebarkan mata uang-mata uang palsu ke
seluruh penjuru dunia. Ini telah dirancang dengan baik oleh Mayer Amschell
Rothschild dalam pertemuan rahasia 13 Dinasti Yahudi Dunia di Judenstrasse,
Bavaria, pada tahun 1773, yang kemudian dalam Konferensi Zionis Internasional
pertama di Bassel-Swiss, 1897, disahkan menjadi agenda bersama Zionis
Internasional yang dinamakan sebagai Protokol of Zions.
Inilah sejumlah butir
dalam Protokolat Zionis yang berhubungan dengan penguasaan dunia lewat kekuatan
emas dan uang:
“Kekuatan uang
selalu bisa mengalahkan segalanya. Agama yang bisa menguasai rakyat pada masa
dahulu, kini mulai digulung dengan kampanye kebebasan. Namun rakyat banyak
tidak tahu harus mengapa dengan kebebasan itu. Inilah tugas Konspirasi untuk
mengisinya demi kekuasaan, dengan kekuatan uang. ” (butir 3)
“Dengan emas,
Konspirasi akan menguasai opini dunia. Satu orang Yahudi yang menjadi korban
sama dengan 1000 orang non-Yahudi (Gentiles/Ghoyim) sebagai balasannya” (butir
13)
“Krisis ekonomi
yang dibuat akan memberikan hak baru kepada Konspirasi, yaitu hak pemilik modal
dalam penentuan arah kekuasaan. Ini akan menjadi kekuasaan turunan. ” (butir
15)
“Monopoli kegiatan
perekonomian raksasa dengan dukungan modal yang dimiliki Konspirasi adalah
syarat utama untuk menundukkan dunia, hingga tidak ada satu kekutan non-Yahudi
pun yang bisa menandinginya. Dengan demikian, kita bisa bebas memainkan krisis
suatu negeri. ” (butir 20)
“Penguasaan
kekayaan alam negeri-negeri non-Yahudi mutlak dilakukan. ” (butir 21)
Lantas, apa
sebenarnya beda emas dan perak dengan mata uang-mata uang negara-negara dunia
yang sekarang dicetak dari selembar kertas biasa?
Kehebatan Emas
dan Perak
Sejak
berabad-abad silam, emas dan perak telah menjadi logam mulia yang diagungkan
oleh banyak manusia. Bahkan emas dan perak, juga batu permata, telah
dipergunakan oleh raja-raja, para sultan, para diktator, tiran, dan sebagainya
sebagai bahan dasar pembuatan mahkota mereka.
Pertanyaannya
seperti yang ditanyakan oleh A. Riawan Amin dalam buku “The Satanic
Financial: True Conspiracies” (Celestial Publishing, 2007): “Kenapa Tuhan
perlu menciptakan emas dan perak?”
Presiden
Direktur Bank Muamalat Indonesia yang getol mengkampanyekan penggunaan
emas dan perak sebagai mata uang sejati ini mengutip Ibnu Khaldun dalam ‘Muqaddimah”nya:
“Tuhan menciptakan dua logam mulia itu untuk menjadi alat pengukur nilai atau
harga (measure of value) bagi segala sesuatu. ”
Al-Maqrizi dalam
“Ighatsah” juga menyatakan, “Allah menciptakan dua logam mulia itu bukan
sekadar sebagai alat pengukur nilai, atau untuk menyimpan kekayaan (investasi),
tetapi juga sebagai alat tukar (medium of exchange). ” Karena tingginya
kedudukan emas dan perak inilah maka banyak kalangan menganggap kedua logam
mulia tersebut sebagai Heaven’s Currency (Mata uang surga).
A. Riawan Amin
menulis, “Masyarakat kuno sudah menggunakan emas, perak, dan tembaga untuk
transaksi ekonomi. Emas dan perak dipilih karena kelangkaan (rare) dan
warnanya yang indah. Dalam sejarah manusia, tak lebih dari 90. 000 ton emas
yang ditambang dari perut bumi. Sementara perak dan tembaga untuk memenuhi
transaksi dengan nilai yang lebih rendah dari emas. ”
Uniknya, tambah
Amin, dunia modern mengklasifikasikan logam-logam mulia tersebut dalam kolom
yang sama. Tabel Periodik menempatkan emas, perak, dan tembaga (dengan simbol
masing-masing Au, Ag, dan Cu) dalam kelompok yang sama yakni Golongan 11.
Berbeda dengan kebanyakan logam lainnya, emas memiliki sifat yang sangat
istimewa.
Pertama, ia
tidak bisa diubah dengan bahan kimia apa pun. Archimedes (300 SM) membuktikan
bahwa emas bisa dideteksi tanpa merusak dan hanya dengan menggunakan air tawar
biasa. Karena bukan termasuk logam yang aktif maka emas tidak terpengaruh oleh
air dan udara. Tidak seperti besi atau logam lainnya, emas tidak bisa berkarat.
Selain itu, emas
juga termasuk logam yang sangat lunak. Bisa ditempa menjadi lempengan yang
super tipis dan bisa juga ditempa menjadi kawat dengan ketebalan super mini.
Bayangkan saja, satu ons emas bisa ditempa dengan luas seukuran 100 kaki
persegi atau dibuat kawat sepanjang 50 mil!
Emas juga
dikenal sebagai logam mulia paling berat. Satu kaki kubik emas beratnya
mencapai lebih dari setengah ton. Itulah sebabnya mengapa dalam sejarah manusia
tidak pernah ada pencurian emas dalam skala besar karena untuk itu diperlukan
alat berat untuk mengangkatnya.
Dan Maha Besar
Allah SWT yang telah menciptakannya, sepanjang sejarah manusia, penambangan
emas dunia dari tahun ke tahun hanya mengalami kenaikan dua persen tiap tahunnya.
Dalam setahun seluruh industri tambang emas dunia menghasilkan kira-kira 2.000
ton emas. Bandingkan dengan produksi baja AS sejak 1995 seperti yang dirilis Iron
and Steel Institute yang bermarkas di Washington DC yang mencapai 10. 500
ton perjamnya. Sebab itu, emas sungguh-sungguh logam yang sanga langka dan
sangat stabil nilainya sejak awal sejarah manusia hingga kini.
Dalam tulisan
kedua, selain kehebatan emas dan perak juga akan dikupas tentang kelemahan mata
uang palsu yang kini dipakai banyak negara dunia dan kaitannya dengan
Konspirasi Yahudi Internasional.(Bersambung/Rizki Ridyasmara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar