Minggu, 17 Juni 2012

Ajaran Rasulullah bahwa Hidup harus dalam Keseimbangan

header

“Sesungguhnya Allah SWT sangat senang dengan seorang hamba jika melakukan suatu tugas dilakukannya secara itqan”. (HR ,,,,,) Dalam terminologi Islam, Itqanberarti doing the job at the best possible quality, melakukan suatu tugas dengan kualitas terbaik.
Rasulullah Saw adalah teladan terbaik dalam pengembangan diri, teladan terbaik dalam bisnis dan entrepreneurship, teladan terbaik dalam membina keluarga sakinah, teladan terbaik dalam berdakwah, teladan terbaik dalam mengatur urusan sosial dan politik, teladan terbaik dalam mendidik, teladan terbaik dalam membangun pranata hukum, teladan terbaik dalam strategi pertahanan dan militer. (Muhammad Syafii Antonio, Muhammad the Super Leader Super Manager)
Sejak lima belas abad yang lalu, Rasulullah Saw telah mencanangkan pentingnya kualitas dalam berkarya dan melayani. Karena bisnis adalah proses menjual karya, produk dan jasa. Maka kualitas karya kita akan sangat menentukan maju mundurnya bisnis kita.
Lebih dari itu, kualitas karya kita akan dinilai oleh banyak pihak dengan konsekwensi yang banyak pula. Pihak pertama yang akan menilai karya kita adalah Allah Swt, pihak berikutnya adalah nasabah dan mitra bisnis, lalu vendor, dunia perbankan, pasar modal, asuransi dan lembaga pembiayaan, lembaga lembaga pemerintah, calon importir luar negeri, lembaga rating, mitra industri, dan tentunya hati sanubari kita sendiri yang tidak bisa dibohongi.
Rasulullah Saw bersabda
“innallah yuhibbu an yaro abdan idza amila amalan an yutqinahu, sesungguhnya Allah SWT sangat senang dengan seorang hamba jika melakukan sesuatu dilakukannya secara itqan”.

Dalam terminologi Islam, Itqan berarti doing at the best possible quality. Bekerja secara itqan artinya mencurahkan fikiran terbaik, fokus terbaik, koordinasi terbaik, semangat terbaik dengan bahan baku terbaik. Sehingga insya Allah hasilnya pun terbaik juga. Itqan juga memiliki makna professionalisme dan spesialisasi. Seorang dikatakan mutqin jika ia mahir, piawai dan tiada keragunan dengan bidang yang digelutinya.
Para pelaku bisnis dituntut untuk menemukan ide-ide baru dalam mempertahankan eksistensinya. Ide-ide tersebut mestilah berorientasi kepada keinginan serta kepuasan konsumen. Karena merekalah yang menilai dan melakukan keputusan pembelian. Keputusan mereka untuk membeli sesuatu kepada pihak tertentu, sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan yang diberikan dan kualitas produk yang ditawarkan.
&ldquoan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya.”
(QS. al-An’am: 132)
footer
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar