Kamis, 08 Desember 2011

Yang Wajib Diketahui Calon Entrepreneur







Menjadi entrepreneur bisa dibilang susah-susah gampang. Asal ada passion dan semangat yang kuat, siapapun bisa menjadi entrepreneur. Namun, tak banyak yang tahu bahwa dunia entrepreneurship itu penuh dengan liku tajam yang tak jarang membuat jatuh entrepreneur dan bisnisnya. Mereka hanya tahu bahwa menjadi entrepreneur itu menguntungkan karena tak terikat jam kerja panjang seperti halnya bekerja kantoran dan memeroleh kepuasan tersendiri ketika meraup laba untuk bisnisnya. Memang benar. Tapi, dunia entrepreneurship lebih dari itu. Ada baiknya, calon entrepreneur mengenal terlebih dahulu hal-hal seputar entrepreneurship sebagai modal dan bekal mereka ketika mengarungi dunianya.

Seorang venture capital nan profesional dari SoftBank Capital yang telah membantu pembiayaan startup dengan total nilai investasi sebesar US$ 50 juta, Tarang Shah, baru-baru ini mewawancara 35 inventor sukses dan menuangkan kisahnya di buku bertajuk “Venture Capitalist at Work: How VCs Identify and Build Billion-Dollar Successes”. Dari kisah para entrepreneur sukses itu, Shah menjabarkan lima hal yang patut diketahui calon entrepreneur agar kelak startup yang didirikannya meraih sukses. Berikut adalah ulasannya seperti yang dilansir dari laman Benzinga.

#1. Ide besar dan berani
Carilah ide yang tak konvensional dan mampu mengubah permainan. Jangan takut menjadi sosok pelawan arus. Pada kenyataannya, ide berisiko tinggi dinilai paling sering membawa kesuksesan, sementara ide besar memberi ruang yang juga besar untuk bermanuver serta menghindari kegagalan dalam jangka pendek.

#2. A.I.M (Autentik, Integritas dan Motivasi)
Ada tiga kunci karakteristik menuju kesuksesan yakni autentik, integritas dan motivasi. Dengan autentik, pelaku bisnis bisa terhindar dari kegagalan. Evan Williams, pendiri Twitter, adalah sosok sukses yang menuai untung dari autentik. Ia memiliki tekad yang kuat untuk memakai ide autentiknya dalam mengembangkan blogging menjadi microblog dengan 140-karakter ketimbang multimedia yang kala itu sedang gencar-gencarnya dalam dunia teknologi. Sama halnya dengan Andrew Mason, salah satu pendiri Groupon, yang gigih memakai kekuatan online untuk menggaet konsumen offline dan menerapkannya untuk menciptakan e-commerce besar.

Selain autentik, integritas juga penting dalam entrepreneurship. Utamakan integritas saat berinteraksi dengan pelanggan, investor, pegawai dan partner. Gali juga motivasi Anda menjadi entrepreneur yang sesungguhnya dan pakai motivasi itu untuk menyelesaikan masalah yang menghadang. Penting diketahui, uang bukanlah satu-satunya motivasi utama dalam perjalanan berbisnis.

#3. “A+” DNA
Beri perhatian lebih pada 10 hingga 12 pegawai pertama yang Anda pekerjakan sebab mereka akan turut memengaruhi DNA perusahaan dan  menentukan sukses atau tidaknya bisnis Anda. Jangan pekerjakan pegawai dengan kualifikasi dibawah kategori "A+". Pastikan bahwa orang-orang yang bekerja dengan Anda adalah mereka yang memiliki semangat tinggi untuk memecahkan masalah customer dan yang mampu membuat perbedaan besar di dunia.

Dalam buku “Venture Capitalists at Work” terulas beberapa contoh usaha rintisan yang memiliki sistem perekrutan pegawai kelas “premium” dan sukses menghasilkan tim kelas dunia yang mampu menciptakan keunggulan produktivitas sebanyak 10 kali dibanding kompetitor dan berhasil memecahkan masalah dalam skala yang tak bisa dibayangkan. Perusahaan itu antara lain Facebook, Twitter, YouTube dan Groupon.

#4. R.I.P (Rapid Iteration & Pivot)
Mendirikan usaha rintisan bisa diibaratkan perlombaan melawan waktu. Memacu kendaraan secepat mungkin untuk membuat ide produk secara terus menerus (iterasi) dan fokus untuk menuju puncak keberhasilan (pivot) hingga menghasilkan ide yang paling baik agar mampu menembus pasar. Perusahaan yang gagal biasanya melekat pada ide yang sama sementara perusahaan yang sukses umumnya belajar dari keinginan customer dan memperbaiki atau mengganti produk seproduktif mungkin.

#5. Jujur dan Pandai Beradaptasi
Tetaplah pada passion Anda dan bersikaplah jujur sebisa mungkin. Lalu ambil tindakan dengan menggunakan kedua hal tersebut. Sebagai seorang investor, Gus Tai dari Trinity Ventures menjelaskan dalam “Venture Capitalists at Work”, mempunyai passion yang kuat akan sesuatu berarti mampu secara aktif dan jujur mencari kebenaran tanpa harus takut dengan apa yang kelak akan dihadapi.

Poin penting lainnya adalah pandai beradaptasi. Bagaimana sebenarnya reaksi customer terhadap produk Anda? Apakah pasarnya benar-benar berkembang? Apakah Anda benar-benar mengetahui keunggulan Anda dibanding kompetitor? Setelah mampu menjawab semua pertanyaan itu dan ternyata bisnis Anda tak sejalan dengan keinginan pasar, segeralah mengubah haluan agar Anda bisa selamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar