Menjadi entrepreneur bisa dibilang susah-susah gampang. Asal
ada passion
dan semangat yang kuat, siapapun bisa menjadi entrepreneur. Namun, tak banyak
yang tahu bahwa dunia entrepreneurship itu penuh dengan liku tajam yang tak
jarang membuat jatuh entrepreneur dan bisnisnya. Mereka hanya tahu bahwa
menjadi entrepreneur itu menguntungkan karena tak terikat jam kerja panjang
seperti halnya bekerja kantoran dan memeroleh kepuasan tersendiri ketika
meraup laba untuk bisnisnya. Memang benar. Tapi, dunia entrepreneurship lebih
dari itu. Ada baiknya, calon entrepreneur mengenal terlebih dahulu hal-hal
seputar entrepreneurship sebagai modal dan bekal mereka ketika mengarungi
dunianya.
Seorang venture
capital nan profesional dari SoftBank Capital yang telah membantu
pembiayaan startup dengan total nilai investasi sebesar US$ 50 juta, Tarang
Shah, baru-baru ini mewawancara 35 inventor sukses dan menuangkan kisahnya di
buku bertajuk “Venture Capitalist at Work: How VCs Identify and Build
Billion-Dollar Successes”. Dari kisah para entrepreneur sukses itu, Shah
menjabarkan lima hal yang patut diketahui calon entrepreneur agar kelak
startup yang didirikannya meraih sukses. Berikut adalah ulasannya seperti
yang dilansir dari laman Benzinga.
#1. Ide besar dan berani
Carilah ide yang tak konvensional dan mampu mengubah
permainan. Jangan takut menjadi sosok pelawan arus. Pada kenyataannya, ide
berisiko tinggi dinilai paling sering membawa kesuksesan, sementara ide besar
memberi ruang yang juga besar untuk bermanuver serta menghindari kegagalan
dalam jangka pendek.
#2. A.I.M (Autentik,
Integritas dan Motivasi)
Ada tiga kunci karakteristik menuju kesuksesan yakni autentik,
integritas dan motivasi. Dengan autentik, pelaku bisnis bisa terhindar dari
kegagalan. Evan Williams, pendiri Twitter, adalah sosok sukses yang menuai
untung dari autentik. Ia memiliki tekad yang kuat untuk memakai ide
autentiknya dalam mengembangkan blogging menjadi microblog dengan 140-karakter ketimbang
multimedia yang kala itu sedang gencar-gencarnya dalam dunia teknologi. Sama
halnya dengan Andrew Mason, salah satu pendiri Groupon, yang gigih memakai
kekuatan online untuk menggaet konsumen offline dan menerapkannya untuk
menciptakan e-commerce besar.
Selain autentik, integritas juga penting dalam
entrepreneurship. Utamakan integritas saat berinteraksi dengan pelanggan,
investor, pegawai dan partner. Gali juga motivasi Anda menjadi entrepreneur
yang sesungguhnya dan pakai motivasi itu untuk menyelesaikan masalah yang
menghadang. Penting diketahui, uang bukanlah satu-satunya motivasi utama
dalam perjalanan berbisnis.
#3. “A+” DNA
Beri perhatian lebih pada 10 hingga 12 pegawai pertama yang
Anda pekerjakan sebab mereka akan turut memengaruhi DNA perusahaan dan
menentukan sukses atau tidaknya bisnis Anda. Jangan pekerjakan pegawai dengan
kualifikasi dibawah kategori "A+". Pastikan bahwa orang-orang yang
bekerja dengan Anda adalah mereka yang memiliki semangat tinggi untuk memecahkan
masalah customer
dan yang mampu membuat perbedaan besar di dunia.
Dalam buku “Venture Capitalists at Work” terulas beberapa
contoh usaha rintisan yang memiliki sistem perekrutan pegawai kelas “premium”
dan sukses menghasilkan tim kelas dunia yang mampu menciptakan keunggulan
produktivitas sebanyak 10 kali dibanding kompetitor dan berhasil memecahkan
masalah dalam skala yang tak bisa dibayangkan. Perusahaan itu antara lain
Facebook, Twitter, YouTube dan Groupon.
#4. R.I.P (Rapid Iteration
& Pivot)
Mendirikan usaha rintisan bisa diibaratkan perlombaan melawan
waktu. Memacu kendaraan secepat mungkin untuk membuat ide produk secara terus
menerus (iterasi) dan fokus untuk menuju puncak keberhasilan (pivot) hingga
menghasilkan ide yang paling baik agar mampu menembus pasar. Perusahaan yang
gagal biasanya melekat pada ide yang sama sementara perusahaan yang sukses
umumnya belajar dari keinginan customer
dan memperbaiki atau mengganti produk seproduktif mungkin.
#5. Jujur dan Pandai
Beradaptasi
Tetaplah pada passion
Anda dan bersikaplah jujur sebisa mungkin. Lalu ambil tindakan dengan
menggunakan kedua hal tersebut. Sebagai seorang investor, Gus Tai dari
Trinity Ventures menjelaskan dalam “Venture Capitalists at Work”,
mempunyai passion
yang kuat akan sesuatu berarti mampu secara aktif dan jujur mencari kebenaran
tanpa harus takut dengan apa yang kelak akan dihadapi.
Poin penting lainnya adalah pandai beradaptasi. Bagaimana
sebenarnya reaksi customer
terhadap produk Anda? Apakah pasarnya benar-benar berkembang? Apakah Anda
benar-benar mengetahui keunggulan Anda dibanding kompetitor? Setelah mampu
menjawab semua pertanyaan itu dan ternyata bisnis Anda tak sejalan dengan
keinginan pasar, segeralah mengubah haluan agar Anda bisa selamat.
|
Kamis, 08 Desember 2011
Yang Wajib Diketahui Calon Entrepreneur
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar