Sebelumnya kita sudah mengetahui empat anjuran Buffett yang bisa kita gunakan sebelum berinvestasi pada saham suatu perusahaan (artikel sebelumnya). Berikut tiga anjuran terakhir yang tidak kalah pentingnya:
5. Bertahan dengan saham yang kita punya dengan kebijakan "sampai
maut memisahkan kita", yaitu jual hanya ketika asas perusahaan berubah.
Peringatan Buffett ini sangat penting untuk diulangi: "Jika Anda tidak
rela untuk memiliki suatu saham selama sepuluh tahun, jangan pernah
berpikir untuk memilikinya selama sepuluh menit."
Setelah melakukan keempat hal seperti yang telah dijelaskan pada artikel
bagian 1, kita hanya perlu memonitor apakah perusahaan tersebut bekerja
berdasarkan kualitas-kualitas yang dimilikinya. Oleh karena itu, jangan
lakukan apa pun kecuali terjadi perubahan secara fundamental. Tahanlah
saham yang kita punya selama kita perkirakan bisnisnya akan terus
bekerja dengan baik dan perusahaan akan mampu meningkatkan nilai
intrinsiknya pada tingkat yang memuaskan. Jangan terlalu aktif mengelola
portofolio kita dengan memperdagangkannya keluar dan masuk pasar.
6. Jangan terlalu banyak melakukan diversifikasi, tetapi bersiaplah
untuk bertaruh besar bila kita sangat yakin dengan perusahaan yang telah
kita pilih untuk berinvestasi.
Rajutan investasi ala Buffett tidak meresepkan diversifikasi. Bahkan,
prinsipnya mensyaratkan adanya konsentrasi. Menurutnya, kesuksesan
investasi jangka panjang tidak bergantung pada kepemilikan sebuah
portofolio yang terdiversifikasi, melainkan pada kesadaran diri bahwa
seorang investor adalah pemilik bisnis. Dan bila kita percaya pada
bisnis yang sahamnya kita beli, kita seharusnya ingin memiliki lebih
banyak lagi saham perusahaan tersebut.
Jadi, alih-alih mengikuti kebijakan umum teori keuangan modern yang
menyatakan untuk "tidak meletakkan seluruh telur dalam sebuah
keranjang", Buffett mengatakan berulang-ulang apa yang ditulis Mark
Twain dalam Pudd'nhead Wilson (1894): "Letakkan seluruh telur Anda pada
satu keranjang-dan awasi keranjang tersebut."
7. Lihat penurunan pasar sebagai sebuah peluang untuk membeli karena
biasanya selama masa itulah saham akan dijual pada harga yang sangat
rendah.
Kondisi pasar yang mengalami penurunan drastis pada kenyataannya
memberikan banyak kesempatan signifikan kepada investor untuk membeli
lebih banyak saham pada harga-harga yang menarik. "Para investor jangka
panjang akan mendapatkan keuntungan dari penurunan bursa saham sama
seperti seorang pembeli makanan yang mendapat keuntungan dari turunnya
harga-harga makanan," kata Buffett. "Jadi, ketika pasar terjun
bebas-sebagaimana yang selalu terjadi dari waktu ke waktu-janganlah
panik dan bersedih. Petiklah keuntungan sebesar-besarnya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar