Jumat, 06 April 2012

Tips Menjadi Pembicara Yang Hebat


Semua orang pasti pernah berbicara, namun tidak semua orang tahu tekniknya, caranya. Berbicara hendaknya tidak menjadi tantangan, atau kewajiban berat, atau sekedar mengisi waktu saja. tetapi berbicara adalah penemuan terbesar dalam hidup manusia. Dengan cara itulah manusia dapat saling berhubungan, dan menjadi salah satu kenikmatan hidup yang diberikan. Jadi, anggaplah setiap percakapan sebagai sebuah kesempatan. Berbicara merupakan bakat alami, tetapi bukankah kemampuan alami pun harus dikembangkan? Yaitu mengubah bakat menjadi keahlian.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk keberhasilan sebuah komunikasi, yaitu kejujuran, sikap yang benar, minat terhadap orang lain, dan membuka diri sendiri. Pertama-tama yang harus dibangun dalam komunikasi adalah membudayakan kejujuran. Larry King menceritakan pengalamannya saat seeorang bertanya kepadanya tentang sikapnya apabila berada dalam situasi yang sulit, kira-kira begini pertanyaannya: “Seumpama anda berjalan-jalan di NBC News, lalu seseorang menggamit lengan anda dan menyuruh anda duduk di dalam studio, menyodorkan setumpuk kertas pada anda dan berkata, ‘Brokaw sakit. Kau yang mengudara’, dan lampu dinyalakan. Apa yang anda lakukan?”. Diluar dugaan ternyata Larry King mengatakan bahwa ia akan benar-benar jujur, menatap kamera dan berkata “saya sedang berjalan-jalan di NBC News ketika seseorang mengejutkan saya, menyodorkan kertas-kertas ini dan berkata, ‘Borkaw sakit. Kau yang mengudara’,”.
Apa menurut anda Larry King melakukan tindakan yang merusak reputasinya di hadapan publik? Hmmm…. Tentu saja tidak. Justru tindakan yang dia ambil sangatlah tepat. Dengan mengatakan kondisi yang sesungguhnya, semua pemirsa akan tahu bahwa Larry King belum pernah membawakan berita, audience tahu bahwa ia jujur, dan akan memberikan yang terbaik. Pengalaman tersebut tentu saja tidak hanya mengajarkan pada kita tentang apa yang dikomunikasikan tetapi juga dilema yang sedang dihadapi. Bukan tak mungkin anda berada dalam situasi yang Larry King hadapi saat itu, maka pesan saya pertama-tama yang harus anda lakukan adalah: JUJURLAH. Karena anda akan tidak akan pernah rugi dengan itu.
Hal lain yang harus diperhatikan saat berkomunikasi adalah sikap yang benar menjadi pembicara. Saudaraku sekalian, bisa jadi pengalaman kegagalan anda saat pertama kali menjadi pembicara membuat trauma yang mendalam. Saran saya, segera singkirkan perasaan itu jauh-jauh. Mulailah untuk menumbuhkan komitmen dalam diri bahwa anda akan tetap berbicara dan meningkatkan kemampuan berbicara dengan melatihnya secara bersungguh-sungguh. Dengan apa? Dengan melakukan apa saja. Anda bisa berlatih sebagai pembicara, berbicara di depan cermin –ini teknik lazim yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kemampuan berbicara di depan publik. Selain melatih kemampuan berbicara, teknik ini jua melatih kita membuat kontak mata; karena mau tidak mau kita akan menatap bayangan dalam cermin tersebut-, berbicara dengan hewan peliharaan anda. Jangan mengangap hal ini remeh, karena sebenarnya anda akan mendapatkan keuntungan dalam latihan ini, yaitu tidak akan ada bantahan atau interupsi.
Selain kejujuran dan sikap yang benar, anda memerlukan dua syarat untuk menjadi konversasionalis yang baik, yaitu perhatian pada orang lain dan keterbukaan. Pastikan anda menatap mata lawan bicara saat berkomunikasi, karena dengan hal ini biasanya orang akan merasa sangat dihargai. Jangan salah, anda tidak akan dapat berbicara dengan sukses pada orang-orang jika mereka menganggap anda tidak tertarik pada apa yang mereka katakan atau anda tidak menghargai mereka.
Syarat terakhir adalah terbuka saat berkomunikasi, sebagaimana keterus terangan Larry King saat mengalami demam mike dihari pertama siarannya. Intinya adalah perlakukan orang lain seperti anda ingin mereka memperlakukan anda. Ini juga berlaku saat bercakap-cakap. Anda harus sejujur dan seterbuka teman bicara anda. Eits…ini bukan berarti anda harus berbicara tentang diri anda sendiri sepanjang waktu atau membocorkan rahasia-rahasia pribadi anda lho ya… justru sebaliknya. Pada saat yang sama, hendaknya kita menyampaikan jenis informasi yang ditanyakan pada orang lain. Misalnya dengan mengatakan hobby, hal yang disukai atau tidak, dan sejenisnya.
Selamat mencoba, semoga bermanfaat untuk kita semua.
Referensi: Larry and Bill. 2004. Seni berbicara kepada siapa saja, kapan saja, dimana saja. Gramedia pustaka utama. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar