Salah satu cara mendapatkan penghasilan tambahan tanpa perlu repot
adalah berinvestasi. Sebuah investasi yang baik harus memuat banyak
instrumen demi meminimalkan risiko.
Dengan banyaknya instrumen
investasi, jika salah satu gagal, Anda masih punya cadangan. Selain itu,
sebuah investasi yang baik tak melulu bernilai besar. Percuma nilainya
besar instrumennya keliru.
Sebaliknya, sebuah investasi bernilai
kecil, di instrumen yang tepat bisa memberikan imbal hasil cukup tinggi
bahkan berkali-kali lipat.
Dalam memulai sebuah investasi Anda
tidak bisa terburu-buru, seperti kata pepatah, biar lambat asal selamat.
Mulailah secara perlahan dan bertahap, sedikit demi sedikit lama-lama
jadi bukit.
Kuncinya, bagi Anda yang tidak punya modal gede,
buatlah jadwal rutin berinvestasi dengan nilai semampunya. Begitu
portofolio anda sudah terbentuk, tinggal diatur saja setiap bulan untuk
penambahan atau penarikan dana.
Jadi, investasi apa saja yang
seharusnya masuk dalam portfolio? Semuanya tergantung Anda sendiri,
namun seperti dikutip dari Best Stock Today, Kamis (25/4/2012), beberapa
instrumen ini bisa membantu anda membangun portofolio yang solid.
Saham pemberi dividen
Salah
satu cara terbaik membangun portofolio adalah memiliki saham-saham yang
rutin memberikan dividen tiap tahun. Hasil dari dividen itu bisa anda
pakai untuk berbagai hal, sebagai tambahan penghasilan atau membeli
saham lagi untuk dilipatgandakan seiring waktu.
Obligasi
Dengan
membeli surat utang alias obligasi, berarti anda meminjamkan uang
kepada organisasi atau institusi, baik pemerintah maupun swasta. Anda
akan mendapat bayaran bunga secara berkala sampai jangka waktunya habis
(jatuh tempo) dan uang Anda dikembalikan.
Properti
Jika
Anda properti (bisa rumah, apartemen atau bahkan hanya tanah) dan
disewakan kepada pihak lain, Anda akan punya penghasilan bulanan atau
tahunan yang rutin. Duit tambahan ini fleksibel, bisa dipakai untuk
keperluan Anda atau dipakai membeli properti baru.
Pinjaman lunak
Cara
satu ini sedikit berisiko, namun juga menguntungkan. Jika punya uang
lebih, Anda bisa memberikan pinjaman lunak kepada teman atau saudara,
dengan bunga yang cocok tentunya.
Produk dengan imbal hasil tinggi
Ada
banyak produk yang menawarkan imbal hasil tinggi, contohnya reksa dana
atau tabungan berjangka. Bahkan tabungan yang biasa saja ada yang punya
bunga lebih tinggi dari tingkat inflasi (meski sangat jarang ditemukan
di Indonesia). Simpan sejumlah uang di instrumen seperti ini untuk
tambahan penghasilan.
Setiap kali berinvestasi, Anda harus ingat
dan siap dengan potensi kerugian alias kehilangan. Bisa saja Anda
melihat bisnis properti jatuh, atau saham-saham turun hingga ke titik
terendah.
Bahkan, dengan produk nyata seperti tabungan saja punya
potensi untuk tergerus karena bunga tahunannya yang lebih rendah dari
laju inflasi. Jadi, pastikan Anda paham betul akan risiko masing-masing
instrumen sebelum berinvestasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar