Siapa yang tak kenal orang yang selalu berada di barisan terdepan
dalam menumpas kemungkaran? Siapa pula yang tak kenal sosoknya yang
tinggi besar, tegas dan selalu tampil berani dalam melawan musuh?
Dialah
Umar bin Khattab, khalifah ke-2 setelah Abu Bakar… Dialah yang berani
merubah dakwah sembunyi-sembunyi menjadi dakwah terang-terangan. Umar
Al-faruq adalah sosok orang yang wara’, sangat teliti dan sangat
hati-hati terhadap dosa-dosa yang kecil. Bahkan Ia sangat takut akan
neraka.
Seringkali ia menangis, mengingat dosa-dosanya sewaktu ia
belum hijrah. Umar dulu adalah orang yang begitu bengis dan kejam,
sehingga rela mengubur anak perempuannya hidup-hidup. Karena saat masa
jahiliyah, memiliki anak perempuan adalah aib terbesar sehingga harus
dibunuh. Selain itu, Umar yang dulu adalah orang yang begitu kuat untuk
mempertahankan ajaran nenek moyangnya terdahulu.
Maka ketika Umar
masuk Islam. Kaum muslimin seakan memperoleh kekuatan baru yang begitu
luar biasa dahsyat. Hal ini berhubungan dengan dikabulkannya doa Rasul
“Ya ALLAH, Muliakanlah Islam dengan masuknya salah seorang dari dua
Umar, yakni Umar bin Khattab dan Amr bin Hisyam (Abu Jahal)”.
Suatu
hari, Rasul melakukan perjalanan Mi’raj menghadap ALLAH SWT, malaikat
Jibril memperlihatkannya taman-taman syurga. Rasulullah melihat
sekumpulan bidadari yang saling bercengkerama. Ada seorang bidadari yang
tampak begitu berbeda dari yang lainnya. Bidadari itu tampak menyendiri
dan sangat pemalu. Rasulullah bertanya kepada Jibril “Wahai Jibril bidadari siapakah itu?”
Malaikat Jibril menjawab,
“Bidadari
itu diperuntukkan untuk sahabatmu, Umar RA. Pernah suatu hari ia
membayangkan tentang surga yang engkau ceritakan keindahannya. Ia
menginginkan untuknya seorang bidadari yang berbeda dengan yang lainnya.
Bidadari yang diinginkannya itu berkulit hitam manis, dahinya tinggi,
bagian atas matanya berwarna merah, dan bagian bawah matanya berwarna
biru serta memiliki sifat yang sangat pemalu. Karena Umar selalu
memenuhi kehendak ALLAH SWT, maka saat itu juga ALLAH SWT menjadikan
seorang bidadari untuknya yang sesuai dengan apa yang dikehendaki
hatinya.”
Itulah Umar Al-Faruq sosoknya yang pemberani, tegas,
namun selalu wara’. Bahkan setan pun tak berani mendekatinya. Semoga
kita bisa mengamalkan segala kebaikan yang dicontohkan beliau. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar