Watak penipu dari dunia ini bisa mengambil berbagai bentuk. Pertama, ia
berpura-pura seakan-akan bakal selalu tinggal dengan anda, sementara
nyatanya ia pelan-pelan menyingkir dari anda dan menyampaikan salam
perpisahan. Sebagaimana suatu bayangan yang tampaknya tetap, tetapi
kenyatannya selalu bergerak.
Demikian pula, dunia menampilkan
dirinya di balik kedok nenek sihir yang berseri-seri tetapi tak
bermoral, berpura-pura mencintai anda, menyayangi anda dan kemudian
membelot kepada musuh anda, meninggalkan anda mati merana karena rasa
kecewa dan putus asa.
Nabi Isa AS melihat dunia terungkapkan
dalam bentuk seorang wanita tua yang buruk muka. Ia menanyakan kepada
wanita itu, berapa banyak suami yang dipunyainya, dan mendapat jawaban,
jumlahnya tak terhitung.
Ia bertanya lagi, telah matikah mereka
ataukah diceraikan. Kata si wanita, ia telah memenggal mereka semua.
"Saya heran atas kepandiran orang yang melihat apa yang telah kamu
kerjakan kepada orang lain, tetapi masih tetap menginginkanmu," kata Isa
AS.
Wanita sihir ini mematut dirinya dengan pakaian indah-indah
dan penuh permata, menutupi mukanya dnegan cadar, kemudian mulai merayu
manusia. Sangat banyak dari mereka yang mengikutinya menuju kehancuran
diri mereka sendiri.
Rasulullah SAW menyatakan bahwa di Hari
Pengadilan, dunia ini akan tampak dalam bentuk seorang nenek sihir yang
seram, dengan mata yang hijau dan gigi bertonjolan. Orang-orang yang
melihat mereka akan berkata, "Ampun! Siapa ini?"
Malaikat pun
akan menjawab, "Inilah dunia yang deminya engkau bertengkar dan
berkelahi serta saling merusakkan kehidupan satu sama lain."
Kemudian
wanita itu akan dicampakkan ke dalam neraka, sementara dia menjerit
keras-keras, "Oh Tuhan, di mana pencinta-pencintaku dahulu?"
Tuhan pun kemudian akan memerintahkan agar mereka juga dilemparkan mengikutinya.
Siapa
pun yang mau secara serius merenung tentang keabadian yang telah lalu,
akan melihat bahwa kehidupan ini seperti sebuah perjalanan yang
babakannya dicerminkan oleh tahun, liga-liga (ukuran jarak, kira-kira
sama dengan tiga mil) oleh bulan, mil-mil oleh hari, dan langkah-langkah
oleh saat.
Kemudian, kata-kata apa yang bisa menggambarkan
ketololan manusia yang berupaya untuk menjadikannya tempat tinggal abadi
dan membuat rencana-rencana untuk sepuluh tahun mendatang mengenai
apa-apa yang boleh jadi tak pernah ia butuhkan. Karena sangat mungkin ia
sepuluh hari lagi sudah berada di bawah tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar