Kata mujahadah tidak lebih populer daripada kata jihad atau ijtihad.
Beberapa riwayat menyebutkan bahwa ijtihad lebih utama daripada jihad.
Rasulullah SAW bersabda, ''Goresan tinta para ulama lebih utama daripada tumpahan darah para syuhada.''
Namun,
masih ada yang lebih utama dari ijtihad, yakni mujahadah. Mujahadah
ialah perjuangan yang mengandalkan unsur batin atau kalbu. Seusai sebuah
peperangan yang amat dahsyat, Rasulullah SAW menyampaikan kepada para
sahabatnya, ''Kita baru saja pulang dari peperangan yang kecil ke peperangan yang lebih besar.''
Lalu beliau menjelaskan bahwa peperangan terbesar ialah melawan diri sendiri, yakni melawan hawa nafsu. Dalam kitab Ihya Ulumuddin,
Imam Al-Gazali mengungkapkan, mujahadah satu jam lebih utama daripada
beribadah (formalitas) setahun. Ini artinya, mujahadah merupakan puncak
pengabdian seorang hamba kepada Tuhannya.
Jihad, ijtihad, dan mujahadah, berasal dari satu akar kata yang sama; jahada,
yang berarti bersungguh-sungguh. Jihad adalah perjuangan
sungguh-sungguh secara fisik; ijtihad perjuangan sungguh-sungguh melalui
pikiran dan logika; dan mujahadah merupakan perjuangan sungguh-sungguh
melalui kalbu. Bagi masyarakat awam, jihad itulah ibadah yang paling
tinggi. Namun dalam perspektif tasawuf, mujahadah menempati posisi yang
lebih utama.
Mujahadah bisa mengantar manusia meraih predikat
tertinggi sebagai manusia paripurna (insan kamil). Dan ia merupakan
kelanjutan dari jihad dan ijtihad. Seseorang yang mendambakan kualitas
hidup paripurna tidak bisa hanya mengandalkan salah satu dari ketiga
perjuangan tadi. Tetapi, ketiganya harus sinergi di dalam diri.
Rasulullah
SAW adalah contoh yang sempurna. Beliau dikenal sangat terampil dalam
perjuangan fisik. Hal itu terbukti dengan keterlibatannya dalam beberapa
peperangan. Dan beliau sendiri tampil sebagai panglima perang. Beliau
juga seorang yang cerdas pikirannya, dan panjang tahajudnya.
Dalam
konteks kekinian, komposisi ketiga unsur perjuangan di atas sebaiknya
diatur sesuai dengan kapasitas setiap orang. Hal ini bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat Muslim terbaik (khaira ummah).
Seseorang
yang hanya memiliki kemampuan fisik, maka jihad fisik baginya adalah
perjuangan yang tepat. Bagi seorang ulama, jihad paling utama baginya
ialah menulis secara produktif untuk mencerahkan dan mencerdaskan umat.
Namun, untuk mujahadah, sesungguhnya dapat diakses setiap orang dari
golongan manapun. Mari memopulerkan mujahadah di samping jihad dan
ijtihad dalam masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar