Diriwayatkan dari Abdullah bin Masud, Rasulullah SAW bersabda, “Jauhilah
dosa-dosa kecil karena bila berkumpul pada seseorang akan menghancurkan
dirinya.” Dan, sesungguhnya Rasulullah SAW membuat perumpamaan,
bagaikan suatu kaum yang turun ke suatu lembah, lalu hadir pemimpin kaum
itu dan menyuruh setiap orang membawa satu potong kayu kecil dan
terkumpullah setumpuk kayu yang banyak lalu dibakar sehingga bisa
membakar apa saja yang dilempar ke dalamnya.(HR Ahmad).
Imam
Ghazali berkata, “Dosa-dosa kecil saling menarik sahingga pada akhirnya
orang mukmin bisa mengahancurkan pokok keimanannya.” ( Faidhul Qadir
juz II hal 127). Para ulama terdahulu sudah mewaspadai bahaya dosa-dosa
kecil dan besar sehingga mereka berusaha menjauhinya. Bahkan, mereka
melihat dosa-dosa kecil sebagai dosa besar.
Al-Ghazali
menambahkan, dosa kecil menjadi besar karena menganggap kecil dosa
tersebut atau karena dilakukan secara terus-menerus. Bila seseorang
menganggap yang kecil sebagai dosa besar maka menjadi kecil di hadapan
Allah. Dan, sebaliknya bila menganggap dosa sebagai dosa kecil maka
dianggap besar di hadapan Allah. Karena, orang menganggap dosa sebagai
besar karena adanya penolakan hati untuk melakukannya.
Anas ra
berkata, “Sesungguhnya kamu sekalian melakukan amalan yang menurut kamu
lebih kecil dari rambut, padahal kami di masa Nabi menganggapnya sebagai
dosa-dosa besar. Rasulullah menegaskan dalam hadisnya bahwa seorang
wanita disiksa karena seekor kucing yang dikurungnya sehingga mati. Dia
tidak memberi makan minum dan tidak membiarkan kucing memakan dari
tumbuhan di tanah.” (HR Al Bukhari, Muslim, Ahmad, Ibnu Majah).
Karenanya,
bila seorang menganggap remeh dosa-dosa kecil maka imannya sudah
terkontaminasi dan hilanglah kewibawaannya karena selalu menganggap
kecil segala sesuatunya. (Faidhul Qadir juz III hal 127).
Dosa
kecil bisa menjadi perusak iman karena dua hal; banyaknya dosa kecil
terkadang bisa menjadi malapetaka iman. Dan, menganggap remeh dosa kecil
akan menjadi dosa besar di hadapan Allah.
Untuk itu, langkah
pertama yang harus dilakukan adalah muhasabah. Seperti dikatakan Ibnu
Masud, “Sesungguhnya seorang mukmin melihat dosa-dosanya seakan dia
duduk dan di atasnya ada gunung yang khawatir akan menindihnya, tetapi
orang kafir melihat dosa-dosanya seperti lalat yang hinggap di atas
hidungnya.”
Ada dua hal yang menyebabkan dosa-dosa kecil menjadi
berbahaya. Pertama, jumlahnya yang menumpuk hingga membawanya pada
kehancuran. Kedua, menganggap remeh dosa-dosa kecil dan Allah
menganggapnya sebagai dosa besar.
Sikap yang kedua, bermujahadah
dan terus berusaha melawan godaan setan. Ketiga, mengetahui akibat
negatif dosa yang akan menimbulkan ketidaktenteraman hati, kesengsaraan,
dan siksa neraka yang pedih. Keempat, menjauhi semua penyebab dosa
dengan cara menjaga pandangan mata, lisan, dan kemaluan. Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar