Orang-orang yang telah mengumbar diri tanpa batas dengan
kesenangan-kesenangan dunia ini, pada saat kematiannya akan seperti
seseorang yang memenuhi perutnya dengan bahan makanan terpilih dan
lezat, kemudian memuntahkannya.
Kelezatannya telah hilang,
tetapi ketidak-enakannya tertinggal. Makin berlimpah harta yang telah
mereka nikmati—taman-taman, budak-budak laki dan perempuan, emas, perak
dan lain sebagainya—akan makin keraslah mereka rasakan kepahitan
berpisah dari semuanya itu.
Kepahitan ini akan terasa lebih
berat dari kematian, karena jiwa yang tlah menjadikan ketamakan sebagai
suatu kebiasaan tetap, akan menderita di dunia yang akan datang akibat
kepedihan nafsu-nafsu yang tak terpuaskan.
Sifat berbahaya
lainnya dari benda-benda duniawi adalah bahwa pada mulanya mereka tampak
sebagai sekadar hal-hal sepele, tetapi hal-hal yang dianggap sepele ini
masing-masing bercabang tak terhitung banyaknya sampai menelan seluruh
waktu dan energi manusia.
Isa AS berkata, "Pencinta dunia ini
seperti seseorang yang minum air laut; makin banyak minum, makin hauslah
ia sampai akhirnya mati akibat kehausan yang tak terpuasi."
Rasulullah saw bersabda, "Engkau
tak bisa lagi bercampur dengan dunia tanpa terkotori olehnya,
sebagaimana engkau tak bisa menyelam dalam air tanpa menjadi basah."
Dunia
ini seperti sebuah meja yang terhampar bagi tamu-tamu yang datang dan
pergi silih berganti. Ada piring-piring emas dan perak, makanan dan
parfum yang berlimpah-limpah. Tamu yang bijaksana makan sebanyak yang ia
butuhkan, menghirup harum-haruman, mengucapkan terima kasih pada tuan
rumah, lalu pergi.
Sebaliknya tamu-tamu yang tolol mencoba untuk membawa beberapa piring
emas dan perak hanya dengan akibat semua itu direnggutkan dari
tangannya dan ia pun dicampakkan ke dalam keadaan kecewa dan malu.
Akan
kita tutup gambaran tentang sifat-menipu dunia dengan tamsil pendek
berikut ini. Misalkan sebuah kapal akan sampai pada sebuah pulau yang
berhutan lebat. Kapten kapal berkata kepada para penumpang bahwa ia akan
berhenti selama beberapa jam di sana, dan mereka boleh berjalan-jalan
di pantai sebentar, tetapi memperingatkan mereka agar tidak terlalu
lama. Maka para penumpang pun turun dan bertebaran ke berbagai arah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar